Kajian
SK dan KD SDLB-C1
Kelompok
C1 dipandu oleh Dr. Ishartiwi dari UNY dan Dra. Iis Susmiati dari SDLB
Lebak
Bulus. Berikut beberapa kesepakatan yang diperoleh melalui diskusi sekelompok
setelah
masing-masing sub-kelompok yang dibentuk berdasarkan mata pelajaran
mengkaji
masing-masing mata pelajaran:
1)
Standar kompetensi (SK) untuk masing-masing mata pelajaran sebagian besar
terlalu
tinggi dan melebihi kapasitas kemampuan anak C1
2)
Rumusan kompetensi dasar (KD) untuk masing-masing mata pelajaran terlalu
tinggi
dan tidak mungkin mampu dicapai oleh siswa C1. Untuk KD yang terlalu
tinggi
tersebut harus dibuang.
3)
KD yang termasuk ketegori “sulit” namun relevan bagi kebutuhan anak-anak
C1
sehingga dapat digunakan dalam membantu dalam kehidupan sehari-hari,
sebaiknya
dijabarkan menjadi indikator yang lebih mungkin tercapai oleh anak
C1.Contoh, kata “mendskripsikan” diganti dengan menunjukkan, menjumlahkan
bilangan yang disimbolkan dengan angka sebaiknya diganti dengan
kegiatan menjumlah melalui benda konkrit.
4)
Arah kebijakan kurikulum C1 tidak perlu dipayungi dengan kelompok mata
pelajaran,
tetapi diarahkan untuk kebutuhan pengembangan kompetensi dasar
yang
bersifat integratif dan memuat keterampilan fungsional sebagai bekal
hidup
di masyarakat.
5)
Untuk acuan bagi semua sekolah, perlu dikembangkan model kurikulum yang
memuat
rambu-rambu yang didasari karakteristik jenis ketunaan. Untuk
pengaturan
struktur kurikulum, sebaiknya diserahkan sepenuhnya ke sekolah.
6)
Alokasi waktu dalam kebijakan kurikulum tidak perlu dibagi berdasarkan
semester
karena pencapaian kompetensi sangat beragam dan bergantung kepada
keecepatan
siswa secara individu.
7)
Perlu dikembangkan kompetensi-kompetensi fungsional yang dikembangkan dalam upaya pembinaan bakat istimewa sepert olahraga, seni dan
keterampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar