Welcome To Co_Tako'_Corp Blog (Mitra P30download)

DonkeyMails.com: No Minimum Payout

Kamis, 22 November 2012

PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


BAB I
PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

   A.    LATAR BELAKANG SEJARAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN.
Teknologi Pembelajaran, sebagai satu bidang keilmuan, memang tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Terutama pasca Perang Dunia II, Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi, istilah itu sinonim dengan konsep ”mengajar berbantuan peralatan audio-visual”
Bidang keilmuan ini merupakan hasil dari tumbuh kembang 3 aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan. Edgar Dale dan James Finn merupakan 2 tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern dan definisinya pada masa-masa awal. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam gambar berikut ini :


Simbol
Verbal




Simbol
Visual
Bagan, Diagram, Grafik dan sejenisnya

Rekaman Radio
Foto, ilustrasi, slide, dan sejenisnya

Film
Film, tuntunan diskusi

                                      Televisi
Video, tape, tuntunan diskusi

Pameran
Poster, display, papan bulletin

Darmawisata
Tuntunan observasi

Demonstrasi
Alat-alat, bahan mentah, papan tulis

Pengalaman yang didramatisir
Wayang, skrip, drama

Pengalaman yang Logis
Model, obyek, specimen

Pengalaman langsung bertujuan
Manual, tuntunan observasi
Gambar diatas menjelaskan analogi tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran.
Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi audio visual. Kerucut Pengalaman Dale telah menyatukan teori pendidikan Jhon Dewey (salah satu tokoh aliran peogresivisme) dengan gagasan-gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer pada masa itu.
Sedangkan, James Finn seorang mahasiswa tingkat doktoral dari Edgar Dale berjasa dalam  mengusulkan bidang komunikasi audio-visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang kemudian berkembang hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri. Gagasan Finn mengenai integrasi sistem dan proses 

Sejarah perkembangan teknologi pendidikan


Sejarah perkembangan teknologi pendidikan

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
Pendidikan telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia. Bentuk dan cara pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan. Pada awal peradaban, orangtua bersama kelompoknya bertanggungjawab dalam mendidik anak-anak mereka hingga mencapai kedewasaan. Bila orangtua atau keluarganya hidup dengan bertani, maka anak-naknya juga diajar bertani melalui pengalaman langsung. Demikian juga, kalau oranguanya berdagang, maka anak-anaknya juga diajar berdagang, pada masa itu belum ada program pendidkan yang dilaksanaakan di luar lingkungan keluarga atau kelompok oleh orang-orang di luar keluarga atau kelompok, atau pendidikan yang terstruktur.
Kapan pendidikan terstruktur mulai dilaksanakan, dan apa tujuan dan caranya ? tidak ada yang dapat memastikan bahwa pendidikan terstruktur dimulai. Dokumen tertulis mengenai perkembangan pendidikan sejak awal peradaban lebih banyak berdasarkan para sejarawan yang mengkaji perkembangan kebudayaan barat.

   1.      Metode kaum sufi

Tampaknya konsep teknologi pengajaran merupakan gejala baru di dalam dunia pendidikan dan latihan. Namun, sebenarnya konsep yang mendasarinya telah berkembang selama berabad-abad dari hasil pemikiran dan konsep-konsep pengajaran sebelumnya.
Perkembangan dari berbagai metode pengajaran merupakan tanda lahirnya teknologi pendidikan yang dikenal saat ini. Sekalipun dari latar belakang sejarahnya, metode pengajaran terkandung konsep-konsep yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, penelitian dan pengembangan pengajaran yang kemudian dikenal sebagai teknologi pengajaran.
Beberapa pendidik di masa lampau, yaitu golongan sofi di yunani, menyadari adanya masalah-masalah di dalam proses belajar-mengajar, misalnya masalah persepsi, motivasi, perbedaan individual di dalam mengajar, dan masalah evaluasi untuk tiap-tiap individu. Untuk tu diperlukan perbedaan stategi pengajaran agar dapat menghasilkan tingkah laku yang berbeda-beda. Para ahli pendidikan menduga bahwa golongan sofi pada pertengahan masa kedua abad ke-50 SM, yang datang dari berbagai wilayah yunani kuno (hellas) dan mengembara ke athena, merupakan kaum teknologi pengajaranyang pertama. Pada masa itu belum ada lembaga pendidikan atau sekolah, dan mereka pergi mengembara dan bekerja sebagai guru mandiri untuk memperoleh upah dari hasil kerja mengajarnya. Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara atau teknik. Mula-mula mereka menjelaskan.
Selengkapnya...

Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Dlihat Melalui Bidang Kawasan TP


Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Dlihat Melalui Bidang Kawasan TP

Satu diantara kebijakan pendidikan selain pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan adalah meningkatkan kualitas dan relevansi guna meningkatkan daya saing keluaran pendidikan (lulusan). Masalah rendahnya kualitas pendidikan masih dirasakan sebagai permasalahan yang serius mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya dengan mengatasi masalah belajar siswa yang pada umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang abstrak, sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati obyek yang terlalu kecil atau terlalu besar, sulit memperoleh pengalaman langsung, sulit memahami pelajaran yang diceramahkan, sulit memahami konsep yang rumit, terbatasnya waktu untuk belajar. Selain itu sikap pasif dan kurang minatnya peserta didik juga menjadi faktor rendahnya mutu pendidikan..
Berdasarkan hal tersebut di atas, nampaknya peningkatan mutu pendidikan perlu diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran baik pada pedidikan fromal maupun non-formal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat perkembangan peserta didik. Selain itu perlu memberikan bekal penguasaan TP (teknologi informasi dan komunikasi) pada guru agar mereka mampu melaksanakan pembelajaran yang menggunakan multimedia secara baik, karena media pendidikan yang merupakan aspek nyata dari toknologi pendidikan pada umumnya memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
  3. Mengatasi sikap pasif peserta didik, karena media pendidikan dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
  4. Memberikan perangsang yang sama
  5. Mempersamakan pengalaman
  6. Menimbulkan persepsi yang sama.
Dengan menggunakan pendekatan teknologi pendidikan, nampaknya upaya peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud, Karena pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu strategi yang digunakan untuk menganalisis, merancang, melaksanakan, menilai 
Selengkapnya...

MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN


MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN


    A.    Teknologi Pendidikan Sebagai Konstruk Teoritik.
Untuk mendefinisikan Teknologi Pendidikan sebagai konstruksi teoritik hanya diperlukan karakteristik pertama di atas; suatu kesatuan teori intelektual yang selalu dikembangkan melalui kegiatan penelitian.
Istilah teori yang dalam pembicaraan sehari-hari sering digunakan sebagai lawan kata praktek, yang mempunyai arti yang jelas yaitu : suatu prinsip umum yang didukung oleh data sebagai penjelasan terhadap sekelompok gejala atau suatu pernyataan tentang hubungan yang berlaku terhadap sejumlah fakta, suatu prinsip atau serangkaian prinsip yang menerangkan hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil baru berdasarkan fakta tersebut.
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
Karakteristik teori dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
   1.      Adanya suatu gejala – harus masih ada beberapa gejala yang belum difahami sejelas-jelasnya menurut pengetahuan yang ada sekarang.
   2.      Menjelaskan – sebuah teori memberikan penjelasan tentang mengapa atau bagaimana gejala itu terjadi (sebagai kebalikan dari penegasan sederhana terhadap eksistensi suatu gejala).
   3.      Merangkum – sebuah teori memberikan rangkuman tentang apa yang telah diketahui tentang hubungan antara sejumlah besar informasi empiric, konsep dan generalisasi.
   4.      Memberikan orientasi – menentukan dan mempertajam fakta-fakta yang akan diteliti (dipelajari) serta membedakan antara data yang relevan dengan data yang tidak relevan.
   5.      Mensistematiskan – memberikan skema unutuk mensistematiskan, mengklasifikasikan dan menghubungkan segala gejala, postulat dan dalil yang serasi.
  6.      Mengidentifikasi kesenjangan – mencari bidang-bidang yang relevan namun diabaikan atau belum dipecahkan pada masa kini maupun buat studi di masa mendatang.

MENDESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER


MENDESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR


Langkah-langkah Pengembangan Program Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) untuk Siswa SD
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam mengembangkan program pembelajaran berbasis komputer untuk siswa SD terdiri atas:
1. Perencanaan Awal
Kegiatan ini melipiti pengidentifikasian tujuan pembelajaran, kebutuhan belajar atau mengidentufikasi masalah-masalah dalam pembelajaran. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis karateristik siswa SD, oleh karena itu program yang akan dikembangkan harus disesuaikan pada usia anak SD. Karateristik siswa yang akan menggunakan dan belajar dari materi yang dikembangkan tidak dapat diabaikan dalam rumusan tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui beberapa karateristik siswa yang relevan dan kondisi dimana program yang dikembangkan akan digunakan. Karateristik siswa tersebut meliputi: tingkatan siswa, apakah program akan digunakan dikelas, bersama materi lain atau digunakan untuk belajar mandiri.
Selengkapnya...

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

A. Rasional
Pendidikan berbasis komputer (Computer-Based Education) telah muncul pada tahun 60-an, sejak pertama kali dikembangkan program pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based Instruction). Computer-Based Instruction (CBI) merupakan bentuk aplikasi komputer yang diterapkan dalam pembelajaran. Pada awalnya, penerapan Computer-Based Education popular menggunakan program Computer-Assisted Instruction (CAI), Computer-Assisted Learning (CAL), Computer-Managed Instruction (CMI), Computer-Assisted Testing, dan Computer-Assisted Guidance.
Terminologi penggunaan komputer dalam bidang pembelajaran merupakan masalah debatable. Bentuk CAI, CBI dan CAL seringkali digunakan untuk mendeskripsikan aplikasi komputer dalam pembelajaran. CAI mampu menjangkau strategi belajar yang lebih luas dan kompleks, karena CAI mengaplikasikan pendekatan belajar terprogram. Dimana upaya mahasiswa dalam mencapai kompetensi, dilakukan kegiatan belajar melalui tahapan-tahapan pembelajaran tertentu (Simoson dan Thompson, 1990). Bentuk pembelajaran dengan CAI biasanya diinteprestasikan sebagai suatu pendekatan komputer untuk menyampaikan informasi kepada mahasiswa, sehingga banyak bentuk CAI mengacu pada program komputer drill and practice serta tutorial. Pada awalnya, CAI dan CAL hanya mampu menyajikan materi ajar dalam bentuk teks dan grafik.
Perkembangan teknologi komputer saat ini, telah mengubah konsep multimedia. Pada era 60-an, akronim kata multimedia dalam taksonomi teknologi pendidikan bukan istilah yang asing. Pada saat itu, multimedia diartikan kumpulan/gabungan dari berbagai peralatan media yang berbeda yang digunakan untuk presentasi (Barker and Tucker,1990).
Selengkapnya...

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Komputer


Karakteristik Pembelajaran Berbasis Komputer

Media, Teknologi, dan Pembelajaran
karakteristik yang signifikan bagi mereka. Assimilation: asimilasi adalah proses kognitif yang mana pebelajar
mengintegrasi informasi baru dan pengalaman-pengalaman kedalam skemata. Accomodation: proses
memodifikasi skemata yang ada. Ketika berhadapan dengan suatu konsep baru atau pengalaman baru,
pebelajar berusaha untuk berasimilasi kedalam skemata yang ada. Ketika menjadi tidak cocok, maka ada dua
tanggapan yang memungkinkan, yakni; (1) pebelajar dapat menciptakan skema yang baru diman ...
pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidik dan pebelajar telah berubah karena dipengaruhi
media dan teknologi yang digunakan di dalam kelas. Perubahan ini sangat esensial, karena sebagai penuntun
dalam proses pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji media dan teknologi dalam konteks belajar dan itu
berdampak pada hasil belajar siswa. LEARNING Belajar adalah proses pengembangan pengetahuan,
ketrampilan-ketrampilan, atau pengembangan tingkah laku sebagai interaksi indi ... berbasis pada kemampuan
pebelajar (siswa) dalam menggunakan pengetahuan untuk memfasilitasi cara berpikir akan kehidupan
sesungguhnya. Social-Psychological Perspectiv Psikologi sosial merupakan tradisi lain yang sudah dibentuk
dalam studi belajar dan pembelajaran. Psikologi sosial melihat dampak dari organisasi sosial akan pembelajaran
di dalam kelas. Apakah susunan kelompok belajar di dalam kelas-belajar mandiri, kelompok kecil, atau satu
kelas secara menyeluruh? Apakah susunan kekuasaa ... komputer dan internet telah mempengaruhi proses
pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidik dan pebelajar telah berubah karena dipengaruhi
media dan teknologi yang digunakan di dalam kelas. Perubahan ini sangat esensial, karena sebagai penuntun
dalam proses pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji media dan teknologi dalam konteks belajar dan itu
berdampak pada hasil belajar siswa. LEARNING Belajar adalah proses pengembangan pengetahuan,
ketrampilan-ketrampilan, atau ...
Selengkapnya...

MAKALAH ASAS PENDIDIKAN

MAKALAH ASAS PENDIDIKAN

BAB II
PEMBAHASAN

    A.    Landasan Pendidikan

Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak putus dari generasi ke generasi manapun didunia ini. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu  diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan alam latar sosial-kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Oleh karena itu, meskipun pendidikan itu universal, namun terjadi perbedaan-perbedaan tertentu sesuai dengan pandangan hidup dan latar sosiokultural tersebut. Dengan kata lain pendidikan diselenggarakan berlandaskan filsafata hidup serta berlandaskan sosiokultural setiap masyarakat, sermasuk di Indonesia. Kajian ketiga landasan itu (filosofis, sosiologis, dan cultural) akan memebekali setiap tenaga kependidikan dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang bidang tugasnya.
Selanjutnya, terdapat dua landasan lain yang selalu erat kaitannya dalam setiap upaya pendidikan, utamanya pengajaran, yakni landasan psikologis dan landasan iptek. Landasan psikologis akan memebekali tenaga pendidikan dengan pemahaman perkembangan peserta didik dan cara-cara belajarnya. Sedangkan landasan iptek akan membekali tenaga kependidikan dengan pemahaman perkembangan peserta didik dan cara-cara belajarnya. Sedangkan landasan iptek akan membekali tenaga kependidikan, khususnya guru, tentang sumber bahan ajaran. Pengkajian landasan psikologis dan landasan iptek tersebut akan membekali tenaga kependidikan suatu pegangan dalam mewujudkan keseimbangan dan keselarasan yang dinamis antara pengembangan jati diri peserta didik dan penguasaan iptek tersebut.

Makalah Olahraga

Makalah Olahraga
Permainan Jala Ikan

BAB II
PEMBAHASAN

Lari merupakan salah satu contoh dari kegiatan olah raga yang sangat gampang dan simpel untuk di laksanakan. Dengan aktivitas berlari  masing-masing individu yang melakukan aktivitas ini akan memperoleh mamfaat bagi kebugaran tubuhnya. Contoh mamfaat dari berlari adalah munculnya kesegaran dan kebugaran tubuh karena semua anggota tubuh dapat bergerak dan melalui pergerakan itu akan menghasilkan keringat yang menandakan adanya lemak yang berhasil di bakar tubuh, sehingga tubuh akan lebih sehat dan bugar. Selain itu, dengan olah raga lari akan membuat otot tubuh semakin kuat, karena pada saat berlari otot-otot di paksa untuk bergerak dan akan terbiasa dengan pergerakan itu sehingga dengan adanya aktivitas lari akan memperkuat oto-otot kita. Selain mamfaat yang di peroleh di atas aktivitas berlari juga dapat bermamfaat untuk mengatur  kestabilan denyut nadi seseorang. Bagi individu yang melaksanakan olah raga secara rutin maka hal itu akan terlihat pada kestabilan denyut nadi istirahat dan denyut nadi selesai berolah raga yang berkisar pada angka rata-rata untuk denyut nadi tersebut.

    A.    PERMAINAN MENJALA IKAN.
Permainan menjala ikan merupakan salah satu dari contoh penerapan olah raga lari berupa permainan yang dapat di pakai saat pembelajaran olah raga. Karena dengan belajar sambil bermain di harapkan dapat menambah semangat dan motivasi mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran mata kuliah olah raga. 

Makalah Olahraga (Permainan Jala Ikan)

Makalah Olahraga
Permainan Jala Ikan

BAB II
PEMBAHASAN

Lari merupakan salah satu contoh dari kegiatan olah raga yang sangat gampang dan simpel untuk di laksanakan. Dengan aktivitas berlari  masing-masing individu yang melakukan aktivitas ini akan memperoleh mamfaat bagi kebugaran tubuhnya. Contoh mamfaat dari berlari adalah munculnya kesegaran dan kebugaran tubuh karena semua anggota tubuh dapat bergerak dan melalui pergerakan itu akan menghasilkan keringat yang menandakan adanya lemak yang berhasil di bakar tubuh, sehingga tubuh akan lebih sehat dan bugar. Selain itu, dengan olah raga lari akan membuat otot tubuh semakin kuat, karena pada saat berlari otot-otot di paksa untuk bergerak dan akan terbiasa dengan pergerakan itu sehingga dengan adanya aktivitas lari akan memperkuat oto-otot kita. Selain mamfaat yang di peroleh di atas aktivitas berlari juga dapat bermamfaat untuk mengatur  kestabilan denyut nadi seseorang. Bagi individu yang melaksanakan olah raga secara rutin maka hal itu akan terlihat pada kestabilan denyut nadi istirahat dan denyut nadi selesai berolah raga yang berkisar pada angka rata-rata untuk denyut nadi tersebut.

    A.    PERMAINAN MENJALA IKAN.
Permainan menjala ikan merupakan salah satu dari contoh penerapan olah raga lari berupa permainan yang dapat di pakai saat pembelajaran olah raga. Karena dengan belajar sambil bermain di harapkan dapat menambah semangat dan motivasi mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran mata kuliah olah raga.