Implementasi KBK di SMK
SMK merupakan salah
satu jenjang pendidikan kejuruan di tingkat
menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk
melaksanakan jenis
pekerjaan tertentu. Pendidikan kejuruan adalah bagian
dari sistem
pendidikan nasional yang mempersiapkan seseorang agar lebih
mampu bekerja pada
suatu kelopmpok pekerjaan atau satu budang pekerjaan.
Pendidikan kejuruan,
secara luas, mencakup semua jenis dan bentuk pengala-
man belajar yang
membantu anak didik meniti tahap-tahap perkembangan
vokasionalnya, mulai
dari identifikasi, eksplorasi, orientasi, persiapan, pemili-
han dan pemantapan
karir di dunia kerja (Sukamto, 2001). Berdasarkan uraian
ini maka tugas utama
SMK adalah mendidik dan membina para siswanya
agar memiliki bekal
yang cukup untuk memasuki dunia kerja. Bekal tersebut
berbentuk
pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional yang memadai.
Untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional yang
tinggi diperlukan
sistem pembelajaran yang tepat, efektif, dan efisien.
Perbaikan,
peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan kejuruan
khususnya SMK, sejak
berdirinya hingga saat ini, terus dilakukan. Beberapa
program yang cukup
dikenal antara lain, Pendidikan Sistem Ganda (PSG), life
skill, dan KBK. Program
yang saat ini sedang gencar disosialisasikan untuk
dilaksanakan adalah
pendidikan dan pengajaran dengan menggunakan KBK.
Dengan menerapkan
kurikulum ini diharapkan SMK mampu menghasilkan
lulusan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai
sehingga mampu
melaksanakan tugasnya di dunia kerja. Untuk itu, dalam
melaksanakan KBK ini
pihak sekolah perlu menerapkan program pengen-
dalian agar kualitas hasil
belajar yang tinggi dapat dicapai tetap terjaga. Bagi
SMK, keberhasilan
pelaksanaan KBK ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
di antaranya adalah
guru yang profesional, peralatan praktik yang memadai,
fasilitas sarana, dan
prasarana yang baik. Salah satu kegiatan yang berkaitan
dengan tingkat
keprofesionalan guru di dalam pencapaian kualitas hasil belajar
adalah evaluasi hasil
belajar. Hasil belajar yang dievaluasi adalah pengetahuan,
keterampilan, dan
sikap yang diperoleh peserta didik melalui pembelajaran di kelas ataupun di bengkel (laboratorium).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar