Welcome To Co_Tako'_Corp Blog (Mitra P30download)

DonkeyMails.com: No Minimum Payout

Rabu, 12 Desember 2012

Pemilihan Media


PEMILIHAN MEDIA

   A.    Media Jadi dan Media Rancangan.
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design).
Kelebihan dari media jadi adalah hemat waktu, tenaga, dan biaya untuk pengadaannya. Sebaliknya, mempersiapkan media yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak waktu, tenaga maupun biaya karena untuk mendapatkan keandalan dan kesasihannya diperlukan serangkaian kegiatan validasi prototipnya.Kekurangan dari media jadi adalah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan media jadi yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran setempat.

   B.     Dasar Pertimbangan Pemilihan Media.
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah :
  1.      Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media.
  2.      Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi.
  3.      Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.
  4.      Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.
Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah, “If The Medium Fits, Use It!”.

  C.    Kriteria Pemilihan.
Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu :
1.      Ketersediaan sumber setempat.
2.      Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan fasilitasnya.
3.      Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama.

  D.    Model/Prosedur Pemilihan Media.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, usaha-usaha untuk mendapatkan kesepakatan tentang taksonomi media belum membawa hasil. Hal ini disebabkan karena tujuan pengelompokkan maupun pemilihannya memang berlainan. Bila dilihat dari bentuknya, cara-cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga model, yaitu :
1.      Model flowchart, yang menggunakan sistem pengguguran (atau eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan.
2.      Model matriks, yang menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.
3.      Model checklist, yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.

Anderson melihat pemilihan media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan instruksional. Untuk keperluan itu, dia membagi media dalam sepuluh kelompok, yaitu :
1.      Media audio.
2.      Media cetak.
3.      Media cetak bersuara.
4.      Media proyeksi (visual) diam.
5.      Media proyeksi dengan suara.
6.      Media visual gerak.
7.      Media audio-visual gerak.
8.      Objek.
9.      Sumber manusia dan lingkungan.
10.  Media komputer.
Prosedur pemilihannya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan apakah pesan yang akan disampaikan bersifat informasi/hiburan atau pesan instruksional. Bila pesan instruksional yang ingin ditampilkan, apakah akan berfungsi sebagai sarana belajar (media) atau sarana mengajar (peraga). Prosedur selanjutnya ialah menentukan strategi instruksionalnya, yaitu apakah ingin memberikan pengalaman belajar sikap, keterampilan fisik atau kognitif. Pemilihan strategi belajar ini mengikuti prosedur diagram pemilihan media seperti pada lamipran. Selanjutnya kita memilih media yang sesuai untuk menentukan pilihan akhir. Pertimbangan untuk memperbandingkan ini dapat dilihat misalnya dari kriteria kemudahan diprolehnya, keluwesan pemakaiannya (mudah dibawa ke mana-mana), kesesuaiannya dengan sumber-sumber kondisi dan keterbatasan yang ada seperti tenaga, fasilitas, dana, dan lain sebagainya.
Selengkapnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar