SEJARAH LINUX
Dunia sistem operasi akhir-akhir ini berkembang dengan begitu
pesatnya. Kekuatan open source dibaliknya telah membuat linux berkembang dengan
begitu cepat. Siapa yang tidak kenal dengan Open Suse, distribusi linux yang
menawan dengan warna hijau khasnya? Siapa yang tidak kenal Fedora, dengan thema solar nya yang begitu mempesona? Siapa
yang tidak kenal dengan Slackware distribusi linux paling tua dan terus
dilakukan pengembangannya hingga sekarang? Siapa tidak kenal dengan Mandriva,
dahulu namanya Mandrake, yang memiliki kompatibilitas hardware (perangkat
keras) yang begitu tinggi? Bagi pemerhati security, siapa yang tidak kenal
dengan Backtrack, distribusi turunan slackware yang dapat dijadikan sebagai
auditor tools security memerika dan melakukan audit terhadap keamanan sistem?
Sebagai pemerhati IT Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan IGOS, distribusi
turunan Fedora yang pengembangannya dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui
LIPI? Siapa yang tidak kenal dengan Ubuntu, distribusi turunan debian yang
memiliki begitu banyak paket aplikasi dalam pengembangannya? Pastinya
kepupuleran linux hingga seperti yang sekarang ini tidaklah lepas dari sejarah
panjang yang menarik untuk diketahui.
UNIX
merupakan salah satu sistem operasi yang mengawali lahirnya Linux ke dunia ini.
UNIX merupakan salah satu sistem operasi yang ada saat ini. Adapun UNIX
merupakan salah satu sistem operasi populer selain keluarga raksasa Microsoft
(mulai dari DOS, MS 9x sampai Vista), Novell, OS/2, BeOS, MacOS dan lainnya.
Sejarah kemunculan UNIX dimulai pada tahun 1965 ketika para ahli dari Bell
Labs, sebuah laboratorium milik AT&T, bekerja sama dengan MIT dan General
Electric membuat sistem operasi bernama Multics(sudah
pernah dengar belum?). Nah, sistem operasi Multics ini
awalnya didesain dengan harapan akan menciptakan beberapa keunggulan, seperti
multiuser, multiprosesor, dan multilevel filesystem. Namun pada tahun 1969,
AT&T akhirnya menghentikan proyek pembuatanMultics karena sistem operasi Multics ini
sudah tidak memenuhi tujuan semula. Dengan kata lain, proyek ini mengalami
hambatan karena dalam kenyataannya Multics banyak terdapat bugs dan sulit sekali
dioperasikan.
Beberapa programmer Bell Labs yang terlibat dalam pembuatan dan
pengembangan Multics, yaitu Ken Thompson, Dennis Ritchie, Rudd Canaday, dan
Doug Mcllroy, secara tidak resmi tetap meneruskan proyek pengembangan Multics. Dan akhirnya sampailah pada sebuah sistem operasi
generasi penerus dari Multics bulan Januari 1970 yang diberi nama UNIX.
Adapun generasi baru Multics ini memiliki lebih banyak keuggulan
dibandingkan saudara tuanya. Nama UNIX diberikan oleh Brian Kernighan untuk
memberi penegasan bahwa UNIX bukanlah Multics (tidak sama). UNIX akhirnya
memiliki keunggulan seperti yang diharapkan pada awal penciptaannya. Yaitu :
§ Multilevel Filesystem.
§ Multiuser dan Multiprosesor.
§ Desain arsitektur yang independen
terhadap suatu hardware.
§ Berbagai device dapat dianggap
sebagai file khusus.
§ Memiliki user interface yang
sederhana.
§ Cocok untuk lingkungan pemrograman.
§ Memiliki utilitas yang dapat saling
digabungkan.
Setahun setelahnya, UNIX dapat dijalankan pada komputer PDP-11 yang memiliki
memory 16 KB dan sebuah disk berukuran 512 KB. Pada waktu itu source codenya
UNIX masih ditulis dalam bahasa mesin (assembler). Kemudian pada tahun 1973,
source code UNIX ditulis ulang dalam bahasa C yang dibuat oleh Dennis Ritchie.
Tujuan Mr. Ritchie mengubah source code UNIX ke dalam bahasa C tak lain dan
tak bukan karena bahasa C didesain multiplatform dan bersifat fleksibel. Dengan
dirubahnya source code ke dalam bahasa C, maka UNIX dapat dikembangkan dan
dikompilasi ulang ke berbagai jenis komputer. Sejak saat itu dibuatlah berbagai
macam varian UNIX yang sengaja didesain untuk jenis komputer tertentu.
Setahun kemudian, karena merasa UNIX sudah cukup matang, maka Thompson dan
Ritchie mempublikasikan sebuah paper tentang UNIX. Ternyata UNIX mendapat
sambutan yang sangat luar biasa dari lingkungan perguruan tinggi. Dan UNIX lah
yang menjadi sistem operasi favorit di lingkungan perguruan tinggi.
Awalnya, sistem operasi UNIX ini didistribusikan secara gratis di dunia
pendidikan, namun setelah banyak digunakan oleh korporasi industri dan bisnis
(karena kehandalannya menangani bidang jaringan (networking), UNIX
akhirnya diperdagangkan dan dipatenkan). Dalam perkembangan selanjutnya, UNIX
dan varian-variannya yang dikomersialkan menjadi suatu sistem operasi yang
cukup mahal pada saat itu(namun ada beberapa yang gratis karena dikembangkan
dengan semangat openSource), hal ini disebabkan karena kestabilan, mampu
mengerjakan program multitasking dan dapat digunakan oleh beberapa user secara
bersamaan.
Adapun varian UNIX yang dikomersialkan dan populer karena kehandalannya
seperti BSD 4.1 (1980), SunOS, BSD 4.2, SysV(1983), UnixWare dan Solaris
2(1988), dan lainnya. Dan yang dikembangkan dengan semangat openSource atau
free diantaranya: FreeBSD, OpenBSD, NetBSD, Mnix, Hurd
Nama sistem operasi Linux diambil dari nama seorang mahasiswa University of
Helsinki, Linus yang kemudian disebut sebagai bapak sistem operasi linux. Linus
dilahirkan di Helsinki, Finlandia pada tanggal 28 Desember 1969. Orang yang
disebut sebagai Bapak Linux(LINus UniX) ini, sudah mengenal bahasa pemrograman
pada umurnya yang ke 10. Saat itu ia sering mengutak-atik komputer kakeknya,
Commodore VIC-20. Karena hobinya dalam dunia komputing, 1988 Linus diterima di
Univerity of Helsinki dan pada tahun 1990, Linus memulai kelas pemrograman C
pertamanya. Pada tahun 1991, Linus tidak puas terhadap sistem operasi yang ada
pada PC pertamanya (MS-DOS atau Disk Operation System), OS buatan Microsoft.
Linus lebih cenderung untuk menggunakan sistem operasi UNIX seperti yang
dipakai komputer milik universitasnya. Akhirnya ia mengganti sistem operasi
openSource Minix yang berbasiskan UNIX. Adapun Minix ini merupakan sistem UNIX
kecil yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti
penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini
digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan.
Namun Linus merasa bahwa Minix masih memiliki banyak kelemahan. Dan mulai
saat itu, di usianya yang ke-23, Linus mulai mengutak-atik kernel Minix. Dan ia
mulai mengembangkan sistem yang kompatibel dengan IBM PC. Pada bulan Agustus
1991, lahirlah Linux 0.01 hasil oprekan Linus, dan pada tanggal 5 Oktober 1991,
secara resmi Linus mengumumkan Linux 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH dan
gcc compiler. Selain itu, Linus juga mempublikasikan sistem operasi buatannya
tersebut lengkap dengan source codenya, yang ternyata disambut dengan sangat
antusias oleh para programmer dan developer di seluruh dunia agar dapat di
develop bersama-sama.
Sampai saat ini, Linux dibangun oleh berbagai macam komunitas dan jangan
heran apabila banyak sekali distro-distro Linux yang beredar. Mulai dari yang
berbayar sampai yang gratis, dari untuk pemula sampai tingkat lanjut, dan
biasanya dengan banyaknya distro Linux yang beredar akan membuat orang awam
bingung untuk memilih distro. Bayangkan, ada beratus-ratus distro yang tercipta
atau bahkan beribu-ribu. Namun perlahan tapi pasti, diantara distro-distro
Linux ini ada yang menyamai (atau bahkan) melebihi kemampuan dari Sistem
Operasi keluarga raksasa (Microsoft) dan dengan semakin mudahnya dan semakin
lengkapnya dukungan Linux pada hardware, besar kemungkinan Linux akan menjadi
alternatif (atau bahkan sistem operasi utama di dunia).
Selengkapnya...
Selengkapnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar